Area yang kemungkinan besar akan terpengaruh oleh proyek yang diajukan, termasuk dalam aspek sekunder seperti koridor transmisi daya, saluran pipa, kanal, terowongan, relokasi dan jalan akses, area penimbunan dan pembuangan, dan kamp konstruksi, serta oleh pembangunan tidak terencana yang disebabkan oleh proyek, seperti permukiman spontan, penebangan kayu, atau pergeseran pertanian sepanjang jalan akses. Untuk proyek infrastruktur yang lebih besar dan kompleks, area pengaruh proyeknya dapat meliputi masyarakat, tanah, dan badan air yang berada dekat dengan atau bahkan jauh dari lokasi proyek yang diajukan. Contoh area pengaruh proyek antara lain daerah aliran sungai di mana proyek berlokasi; muara dan zona pesisir yang terdampak; area di luar lokasi proyek yang akan digunakan sebagai area pemukiman kembali atau kompensasi; daerah aliran udara (misalnya area di mana polusi udara seperti asap atau debu dapat masuk atau keluar); jalur migrasi untuk manusia, satwa liar, atau ikan, khususnya yang berkenaan dengan kesehatan publik, aktivitas ekonomi, atau pelestarian lingkungan; serta area yang digunakan untuk aktivitas mata pencaharian (misalnya berburu, memancing, menggembala ternak, meramu, dan bertani) atau tujuan keagamaan atau seremonial yang berkenaan dengan adat.