Skip to main content
Pemangku Kepentingan

Deskripsi Pengembang, Kontraktor, dan Subkontraktor Tiongkok 

 

Pengembang, Kontraktor, dan Subkontraktor Tiongkok adalah perusahaan yang merancang, membangun, dan mengoperasikan proyek BRI. Kombinasi antara badan usaha milik negara (SOE) dan badan usaha milik swasta (POE) bertindak sebagai pengembang dan kontraktor — dan, dalam beberapa kasus, subkontraktor — untuk proyek infrastruktur di bawah naungan BRI. Badan usaha pusat milik negara (CSOE) adalah perusahaan besar dengan portofolio yang besar atas proyek di dalam dan di luar Tiongkok. Meskipun CSOE diawasi oleh State-owned Assets Supervision and Administration Commission (SASAC) dari Pemerintah Tiongkok dan Central Organization Department of the Chinese Communist Party (CCP), departemen SASAC tingkat provinsi dan kota mengawasi langsung operasi 100.000 SOE sub-nasional.  

 

Baik SOE maupun POE dapat berwujud sebagai perusahaan yang memiliki anak perusahaan atau cabang provinsi, tetapi juga dapat berwujud sebagai perusahaan kecil dengan kapasitas terbatas. Ukuran perusahaan Tiongkok akan berdampak pada kemampuannya untuk mengurus situs web dan akun media sosial; menjalankan dan mempublikasikan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan laporan atau pernyataan keberlanjutan, dan informasi lain terkait proyek; melakukan uji tuntas yang memadai; dan melibatkan masyarakat setempat di negara tempat BRI dijalankan. Peran dan tanggung jawab perusahaan-perusahaan tersebut, yang harus ditentukan secara tegas dalam perjanjian pembiayaan dan kontrak pembiayaan proyek, akan berbeda dalam kontrak Build-Operate-Transfer (BOT), Build-Own-Operate (BOO), Build-Own-Operate-Transfer (BOOT), Design-Build-Finance-Operate (DBFO), Design-Build-Finance-Operate-Maintain (DBFOM), dan Engineering-Procurement-Construction (EPC) serta dalam perjanjian investasi ekuitas dan subkontrak. 

 

Peran dan Tanggung Jawab Utama Pengembang Tiongkok: 

  • Mendapatkan asuransi dari perusahaan asuransi dan pendanaan dari pemodal untuk setiap proyek.  
    • Untuk proyek BOT yang sama, pengembang dan kontraktor besar mungkin akan menggunakan dana mereka sendiri — alih-alih mengajukan permohonan pinjaman.
  • Mengelola anggaran setiap proyek. 
  • Bekerja sama dengan perusahaan lain melalui ventura bersama (JV) atau konsorsium.  
  • Menggunakan jasa kontraktor dan subkontraktor untuk implementasi dan operasi proyek, terutama untuk proyek infrastruktur yang besar dan kompleks. 
  • Mengawasi perancangan, perencanaan, implementasi, dan operasi proyek BRI.  
  • Menyewa jasa konsultan penilaian dampak lingkungan dan sosial (ESIA) untuk melakukan pelingkupan awal proyek yang diajukan dan mengidentifikasi orang yang kemungkinan terdampak, menyusun dan mengimplementasikan ESIA, dan menyusun rencana pengelolaan lingkungan dan sosial (ESMP).  
    • Mempublikasikan ESIA dan ESMP melalui situs web.  
    • Membagikan dokumen versi bahasa lokal kepada orang terdampak.  
  • Mendukung — dan ikut berperan bersama — pemerintah negara setempat dalam proses pengadaan lahan dan memberikan ganti rugi yang layak, pemukiman kembali, dan bantuan pemulihan mata pencaharian yang memadai kepada masyarakat setempat.  
  • Menyewa jasa tenaga ahli/peneliti untuk secara perorangan atau secara kolektif melakukan — atau setidaknya memvalidasi — laporan rutin pengawasan lingkungan dan sosial. 

 

Peran dan Tanggung Jawab yang Mungkin Diemban oleh Pengembang, Kontraktor, dan Subkontraktor Tiongkok:  

  • Menjalankan situs web dan akun media sosial multilingual.  
  • Menyusun dan mempublikasikan laporan atau pernyataan tahunan mengenai CSR dan keberlanjutan. 
  • Secara rutin memberikan informasi kepada, berunding, dan berkolaborasi dengan orang yang mungkin terdampak, organisasi masyarakat sipil (CSO)/lembaga swadaya masyarakat (NGO), dan pemangku kepentingan lain.  
  • Berunding dengan masyarakat adat dan mendapatkan Persetujuan atas Dasar Informasi Awal tanpa Paksaan (FPIC).  
  • Mengevaluasi dan meninjau kembali jenis-jenis risiko berbeda — termasuk risiko komersial, lingkungan, sosial, politik dan reputasional — sebelum memulai setiap proyek, dan selama siklus hidup proyek.  
  • Mematuhi persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian, kontrak, dan dokumen lain terkait pembiayaan proyek. 
  • Membuat dan menjalankan mekanisme penanganan keluhan agar digunakan masyarakat setempat untuk menyampaikan pertanyaan/kekhawatiran/keluhan untuk setiap proyek. 
  • Merekrut dan mempekerjakan tenaga kerja lokal dan melindungi hak-hak mereka.